Laporan Observasi Home Industi Batik Tulis Ayu Wandira

Laporan Observasi Home Industi Batik Tulis Ayu Wandira

LAPORAN OBSERVASI HOME INDUSTRY
KERAJINAN BATIK TULIS
( AYU WANDIRA )


Dusun Ngraji Desa Ngraji Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan


Disusun Oleh :
1.    Eka Anis S.
2.    Eka Khoiriyana
3.    Niken Siskawati
4.    Vinki Nova Y.
5.    Reuni Prima H.
6.    Balina Wangda P.
KELAS : TKJ A
SMK AT-THOAT TOROH
TAHUN PELAJARAN 2018 / 2019



KATA PENGANTAR

Pertama dan yang utama, penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Yang Maha Kuasa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan Observasi ini sesuai  waktu yang telah di tentukan.
     Kami juga sangat berterima kasih kepada pihak pengrajin yang telah mengizinkan saya untuk melakukan observasi ini di tempat tersebut , khususnya bagi pemilik perusahaan, dan pegawai batik yang saya observasi, karena atas kerja sama yang baik saya bisa mengerjakan laporan ini.
Laporan ini disusun dalam  rangka memenuhi salah satu  tugas mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Observasi ini dilakukan di pengrajin batik tulis rumahan “Ayu Wandira” di desa Ngarji Kecamatan Purwodadi.
Tiada gading yang tak retak. Dari peribahasa itu, penulis menyadari laporan ini bukanlah karya yang sempurna karena memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan  kritik dan saran yang menbangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Toroh, 7 November 2018

Tim Penyusun

Daftar Isi
Halaman Judul    i
Kata Pengantar    ii
Daftar Isi    iii
Laporan Hasil Observasi    1
A.    Nama Home Industri    1
B.    Lokasi    1
C.    Alat dan Bahan    4
D.    Proses Produksi    1
E.    Pemasaran    8
Penutup    10
Lampiran


Laporan Hasil Observasi
rajinitupangkalpandai.blogspot.com



A.    Nama Home Industri
Nama Home Industry adalah  : Ayu Wandira Batik

B.    Lokasi
Lokasi : Dusun Ngraji Desa Ngraji Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan

C.    Alat dan Bahan

Alat dan Membuat Batik
Peralatan yang digunakan untuk membatik antara lain sebagai berikut.
   
  
1.    Canting

     Canting, merupakan alat yang digunakan menulis dengan menggunakan lilin untuk membuat motif-motif hias yang diinginkan. Canting terbuat dari tembaga, sifatnya ringan, mudah lentur, dan kuat meski tipis. Bagian-bagian dari canting, yaitu gagang terong, nyamplung, dan carat atau cucuk.      
2.    Wajan dan kompor kecil

     Wajan dan kompor, berfungsi untuk proses mencairkan lilin. Selain kompor, biasanya juga menggunakan pemanas lain berupa anglo.

Kompor kecil ini biasanya terdapat stelan yang bisa digunakan untuk mengontrol besar-kecilnya api. Pada umumnya para perajin biasanya menggunakan jenis kompor minyak biasa.      
3.    Gawangan

     Gawangan atau tiang penyangga, untuk membentangkan kain, terbuat dari bambu atau kayu. Gawangan berfungsi untuk menyandarkain kain yang akan dibuat batik      
4.    Dingklik
 
Dingklik atau kursi kecil ini merupakan alas tempat duduk para pembatik. Dingklik merupakan kursi kecil terbuat dari kayu, plastik atau apapun sebagai tempat duduk perajin.   
D.   
Bahan Membuat Batik
Bahan-bahan yang digunakan untuk membatik antara lain sebagai berikut.
  
1.    Kain Mori

     Kain mori merupakan bahan utama untuk membuat batik tulis. Kain yang bisa digunakan untuk bahan batik tentunya adalah kain yang mudah menyerap zat-zat pewarna batik.

Untuk bahan batik tulis juga bisa menggunakan kain Kapas Grey, Kain rayon, Kain Kapas dan bisa juga menggunakan kain sutera.      
2.    Malam/Lilin

     Malam atau lilin batik berfungsi untuk penahan warna pada batik sehingga bisa memunculkan pola. Ada beberapa jenis malam yang bisa digunakan untuk membatik, diantaranya adalah malam klowong, malam tembok dan malam bironi.

Malam klowong digunakan untuk nglowongi.. Malam tembok digunakan untuk nemboki/ngeblok/mengisi bidang yang luas pada sebuah pola. Sedangkan malam bironi digunakan untuk menutupi warna biru serta isen-isen.      
3.    Zat Pewarna







     Untuk pembuatan batik terdapat dua jenis zat pewarna yang bisa dipilih, zat pewarna alami dan zat pewarna sintetis atau buatan. masing-masing zat pewarna tersebut memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Untuk industri batik saat ini sebagian pengrajin lebih banyak menggunakan zat pewarna sintetis karena lebih praktis, bahan mudah didapat, murah dan terdapat banyak pilihan warna.   

E.    Proses Produksi
Proses Cara Pembuatan Batik Tulis
Membuat beragam motif batik tulis tidaklah mudah dan tidak sulit juga. Namun anda perlu sedikit sabar dan hati-hati karena bisa saja kesalahan dalam membuat motif atau proses lainnya membuat hasil akhir menjadi kurang bagus. Berikut ini adalah tahap – tahap pembuatan batik tulis :

·    Menggambar Motif
Sebelum mulai menggunakan canting, biasanya motif yang akan dilukis digambar dulu di atas kain putih. Proses ini biasanya disebut dengan istilah “nyoret”, karena memang mencorat-coret kain sesuai dengan pola batik yang diinginkan menggunakan pensil. Motif yang di “coret” di atas kain bisa gambar apa saja mulai dari motif klasik, motif modern, atau bahkan motif kreasi sendiri seperti “line-art” wajah, mobil, binatang kesayangan, dan lain – lain.

·    Melukis Pola Batik di Atas Kain
Setelah motif batik selesai digambar menggunakan pensil, proses selanjutnya adalah melukis pola tadi menggunakan canting yang sudah diisi cairan malam. Malam yang sudah dicairkan dengan cara direbus, kemudian diambil menggunakan canting dan ditorehkan ke atas kain mengikuti pola yang sudah digambar tadi. Proses ini biasa disebut dengan istilah “Ngrengrengi”.

·    Mewarnai Kain Batik
Ada beberapa teknik pewarnaan dalam membuat batik. Untuk kain batik yang hanya memiliki satu warna biasanya pewarnaan cukup dengan mencelupkan kain yang polanya sudah diberi lilin malam. Nantinya bagian kain yang tertutupi malam akan tetap berwarna putih sedangkan warna yang tidak tertutupi warna akan berwarna sesuai dengan warna cairan pewarna. Teknik ini biasanya disebut dengan teknik celup.
Cara kedua biasanya digunakan untuk kain batik yang memiliki warna lebih dari satu atau multi warna. Teknik ini biasanya disebut dengan teknik coletan. Kain yang pola motif batiknya sudah ditutupi dengan malam tadi dibentangkan di atas bidang datar kemudian kain mulai di “colet”I pewarna dengan menggunakan kuas atau alat yang lain.

·    Mloroti Malam
Setelah proses – proses di atas selesai, tahap selanjutnya adalah menghilangkan lilin “malam” yang ada pada kain. Proses ini biasanya disebut dengan “ngloroti”. Caranya dimulai dengan memeasak air hingga mendidih, kemudian kain yang sudah selesai melalui tahap pewarnaan akan direbus menggunakan air ini. Dengan begitu malam yang menutupi kain akan ikut mencair dan motif batik akan terlihat.
Proses pewarnaan teknik celup sebenarnya tidak hanya untuk mewarnai kain batik dengan satu warna tetapi juga bisa digunakan untuk mewarnai batik yang memiliki banyak warna. Caranya adalah kain yang sudah melewati proses pewarnaan pertama akan dibatik kembali dan kemudian dicelupkan ke warna kedua dan begitu seterusnya sebanyak jumlah warna yang diinginkan. Setelah itu baru dilakukan proses pelorotan malam. Tingkatan warna pada proses celup ini biasanya memberikan warna yang lebih terang terebih dahulu baru kemudian warna yang lebih gelap.

F.    Pemasaran

Strategi Pemasaran Batik Tulis Ayu Wandira
Batik Produksi KUB Ayu Wandira, dijual dengan harga Rp 110.000,00 sampai Rp 250.000,00.
Pemasaran produk batik tulis khas Grobogan
  • Instansi Pemerintah Grobogan
  • Instansi perkantoran
  • Masyarakat Umum

Penutup
Kesimpulan
Kesimpulan dari keseluruhan proses pembuatan batik tulis. Membuat batik tulis membutuhkan waktu yang cukup lama. Ada berberapa kegiatan cotoh pembuatan motif, pencantingan, pewarnaan, dan pewarnaan.
Saran
Proses demi proses membutuhkan ketelitian, kesabaran, ketekunan, dan kerjasama dari setiap anggota kelompok. Bayak pengalaman dan pelajaran dari setiap proses mulai dari pembelian hingga pembuatan, misalnya saja pembuatan laporan kerja yang didalam nya terdapat seperti diatas.

Lampiran


produk batik ayu wandira
penyusun berfoto bersama pengrajin
proses produksi
















Post a Comment

0 Comments