Cerita Rakyat Asal Mula Kota Magelang
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Terima kasih pembaca yang budiman , telah berkunjung di sini. Kali ini saya akan membagikan sebuah cerita rakyat tentang Asal Usul Kota Magelang, kota dengan menara Air PDAM sebagai ikon nya. Berikut ini adalah ceritanya.
Asal Mula Kota Magelang
Pada zaman dahulu, Kerajaan Mataram yang saat dipimpin oleh Panembahan Senopati merupakan sebuah kerajaan yang besar dan berjaya. Pada suatu ketika Panembahan Senopati, memanggil Ki Gede Pemanahan di panggil menghadap untuk di minta pendapat tentang keinginan sang Raja untuk memperluas kekuasaannya.
Dari pertemuan itu keduanya sepakat untuk membuka hutan di Kedu. Sebuah hutan yang terkenal angker dan hampir tidak pernah dijamah manusia. Masyarakat mempercayai bahwa, hutan tersebut dikuasai oleh kerajaan jin dengan rajanya Jin Sepanjang. Maka di tunjuklah Pangeran Purbaya sebagai Senopati perang untuk menaklukkan Jin Sepanjang
Dengan kesaktiannya Pangeran Purbaya beserta tentara Kerajaan Mataram menggunakan pusaka untuk membuka hutan Kedu. Terjadilah pertempuran hebat antara tentara Kerajaan Mataram di bawah pimpinan Pangeran Purbaya dan tentara kerajaan Jin pada saat pembukaan hutan dikerjakan. Pasukan jin berhasil dipukul mundur. Tetapi, Raja Jin Sepanjang berhasil melarikan diri, dan berniat membalas kekalahannya pada kemudian hari.
Dengan kemenangan pasukan Mataram, hutan Kedu telah berhasil diubah menjadi sebuah desa yang berkembang . Di desa tersebut hidup sepasang suami istri, yaitu Kyai Keramat dan istrinya Nyai Bogem. Pasangan memiliki seorang putri yang cantik jelita bernama Rara Rambat yang kemudian menikah dengan Raden Kuning salah seorang tentara Kerajaan Mataram .
Suatu hari, Kyai Keramat kedatangan seorang Iaki-laki bernama Santa yang ingin mengabdi kepadanya. Dengan senang hati, ia menerima Santa sebagai abdinya. Kyai Keramat tidak mengetahui bahwa Santa adalah jelmaan Raja Jin Sepanjang yang sedang ingin membalas dendam.
Dengan kesaktiannya Santa menyebarkan berbagai penyakit. Akibatnya, masyarakat dilanda wabah penyakit yang aneh dan mematikan. Banyak orang yang meninggal, tidak ketinggalan para tentara Mataram.
Pangeran Purbaya sangat prihatin melihat keadaan ini, ia segera melaporkan semuanya kepada Panembahan Senopati. Panembahan Senopati kemudian bertapa dan mengadakan kontak dengan Ratu Pantai Selatan. Dalam pertapaanya, Panembahan Senopati mendapatkan nasihat dari Ratu Pantai Selatan dan kemudian menyampaikan kepada Pangeran Purbaya.
Pangeran Purbaya menemui Kyai Keramat, menyampaikan nasihat dari Panembahan Senopati. Kyai Keramat terkejut ketika mengetahui bahwa abdinya yang bernama Santa adalah jelmaan Raja Jin Sepanjang yang telah menyebabkan kesengsaraan rakyat. Santa yang mendengar percakapan Pangeran Purbaya dan Kyai Keramat pun melarikan diri. Kyai Keramat mengejarnya, sehingga terjadilah pertempuran. Kyai Keramat gugur dalam pertempuran ini.
Pangeran Purbaya sangat sedih dengan kematian Kyai Keramat dan memerintahkan untuk menguburkan jenazah Kyai Keramat di daerah tersebut. Daerah tempat pemakaman itu kemudian dinamakan Desa Keramat.
Nyai Bogem sangat marah, mendengar kematian suaminya. la mengejar Santa dan terjadilah perkelahian. Nyai Bogem gugur, dapat dikalahkan oleh Santa. Pangeran Purbaya memerintahkan untuk memakamkan jenazah Nyai Bogem di daerah tempat ia gugur dan menamakan desa tersebut sebagai Desa Bogeman.
Dengan kematian Kyai Keramat dan Nyai Bogem, Pangeran Purbaya memerintahkan Tumenggung Martoyuda untuk menangkap Raja Jin Sepanjang. Namun, ternyata Raja Jin Sepanjang dapat mengalahkan Tumenggung Mertoyuda. Mertoyuda dimakamkan di daerah tempat terjadinya pertempuran tersebut yang itu kemudian dinamakan Desa Martoyuda.
Salah satu senopati Kerajaan Mataram Raden Krincing merasa terpanggil untuk ikut membantu membinasakan Raja Jin Sepanjang, la pun tewas. Pangeran Purbaya memerintahkan untuk menguburkan jenazahnya di tempaf pertempuran tersebut dan menamakan daerah itu dengan Desa Krincing.
Kematian demi kematian membuat Pangeran Purbaya semakin berniat menghancurkan Santa alias Raja Jin Sepanjang. la memerintahkan pasukannya untuk mengejar Santa.
Santa lari ke dalam hutan menghindari serangan tersebut. Dengan kesaktiannya, Pangeran Purbaya dapat melihat Santa dari atas sebuah pohon yang tinggi. la segera menyerang Santa, sehingga terjadilah perkelahian sengit. Ternyata, kesaktian Pangeran Purbaya Iebih hebat daripada Jin Sepanjang.
Akhirnya Pangeran Purbaya berhasil membunuh Jin Sepanjang. Seketika itu juga, langit menjadi gelap-gulita seiring dengan kematian Raja Jin Sepanjang. Ketika Raja Jin Sepanjang menghilang dan perlahan-lahan hutan menjadi terang kembali. Daerah tempat Santa tewas tersebut kemudian diberi nama Desa Sanfan.
Raja Jin Sepanjang menghilang dan menjelma menjadi sebuah tombak. Pangeran Purbaya tidak berminat terhadap tombak tersebut, karena berasal dari makhluk yang tidak baik. la memerintahkan untuk menanam tombak tersebut ke dalam tanah. Kini tempat tersebut dinamakan Desa Sepanjang.
Pertempuran yang dilakukan oleh Pangeran Purbaya dan tentara Mataram dalam melawan Santa menggunakan strategi gelang. Strategi gelang adalah mengepung musuh dengan cara melingkar, mengelilingi musuh dengan rapat. Oleh karena itu, Pangeran Purbaya menamakan daerah ini Magelang.
Demikian tadi adalah cerita asal usul kota Magelang, semoga bermanfaat dan terima kasih.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
0 Comments